Air mata ratu mengalir menggenangi setiap sudut asa kerajaan yang ditinggalkan. Hingga selang beberapa waktu sang ratu mampu menghapus air mata dan bangkit dari keterpurukan. “Mungkin tuhan tidak rodho dengan apa yang aku miliki dan pasti ada rahasia dibalik semua yang terjadi.” Dengan berfikir begi, ratu berdiri tegak bertekat membagun kembali serpihan istana yang telah hancur. Bertahun-tahun istana tersebut dibangunya kembali sedari menunggu sang raja lain hadir lebih baik dari raja sebelumnya, menski raja sebelumnya selalu saja membayangi disetiap langkah penantian.
Berselimut sepak terjang membagun istana, ratu dipaksa sahabat menyelami seorang raja yang dibawanya. Demi rasa hormat, ratu mengikuti kemauan sahabat sendari berfikir. “Biarlah!, toch bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain.”
Semua apa yang dipikirkan berubah, ketika ratu menemui sang raja. Meskinpun raja kali ini tidak lebih tampan dari raja sebelumnya, namun ratu mampu terhipnotis akan semua apa yang ada pada diri raja. Ratu bisa menerima apa adanya sang raja, begitupun sebaliknya dan mereka saling mencintai. Istana ratu menjadi indah dan kerajaan terlihat megah. Bunga-bunga bermekaran, kupu-kupu bernyanyi menjadi pelengkap dan penghias istana ratu bersama raja. Pelangi menyemburatkan warna cinta kebersamaan ratu dan raja. Seolah badai topan tak akan mampu mengoyahkan istana tempat singah meraka berdua.
Sang ratu bermaksud menjadi ratu paling jujur pada raja untuk memperkokoh istana. Apalah daya bila sang raja kecewa dengan kejujuran sang ratu. Justru JUJUR membuat sang ratu hancur. Meskipun maaf itu ada, tapi raja telah berpaling dari hadapan ratu. Sang ratu kembali terpuruk tak mampu lagi menompang istananya. Istana telah kehilangan pondasi.
Rupanya ratu lupa hadits Rasululloh: "Janganlah kamu mencintai sesuatu secara berlebihan, karena bisa saja esok yang kamu cintai justru menjadi yang paling kamu benci. Dan janganlah kamu membenci sesuatu secara berlebihan, karena bisa saja esok ia menjadi sesuatu yang paling kamu cintai."
Bahkan ratu melupakan nasehat ibudanya: “Cinta yang berlebihan kepada sesama makhluk akan meruntuhkan iman. Cinta yang berlebihan juga menumbuhkan rasa cemburu dan kebencian yang mendalam. Semakin besar cinta itu tumbuh, semakin besar juga cemburu dan kebencian itu ikut tumbuh di sisinya.”
TO BE CONTINUE
Berkabut Harap, April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar